DI
BIDANG KESEHATAN, PENDIDIKAN, PERPAJAKAN, DAN PERUSAHAAN YANG SEDANG STARUP DI
INDONESIA
Seiring dengan kemajuan
teknologi, hal tersebut membawa banyak manfaat yang sangat berguna bagi
kemajuan dan kesejahteraan kehidupan manusia. Salah satu bukti nyata tentang
kemajuan teknologi sangat terasa di bidang IT atau teknologi
informasi.Teknologi dan informasi merupakan salah satu aspek dalam kehidupan
manusia yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut sangat penting karena
menunjang setiap kegiatan manusia dalam berbagai bidang yang ditekuninya
seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dll.
MANFAAT TEKNOLOGI
INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN
Komputer dapat digunakan mulai
dari penyimpanan dan pengolahan data administrasi suatu rumah sakit atau
klinik, hingga melakukan riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit,
menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang
sulit dilihat.
Peranan komputer
dalam bidang kesehatan sangat banyak dan penting. Antara lain yaitu :
Bidang
administrasi
Rekam
Medik
Bidang
farmasi
Mendiagnosa
suatu penyakit
Memonitoring
status pasien
Penelitian
Melihat
dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
Contoh penggunaan
sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh :
System
Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur otak dan
mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X.
System
Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari berbagai
sudut organ tubuh secara bergerak.
SPECT
(Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem komputer yang
mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang
ditampilkan dalam bentuk gambar.
PET
(Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang menampilkan
gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
NMR
(Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan
nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
USG
(Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi
(250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor
berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
Helical
CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan
potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3
mm.
Magnetic
Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.
Aplikasi dalam
bidang m kesehatan dikategorikan sebagai berikut :.
ØEducation and awareness
Pengaplikasian ini bertujuan untuk
menyebarluaskan informasi untuk mengedukasi dan meningkatkan kepedulian
terhadap kesehatan. Agar menarik pengguna, beberapa diantaranya dilengkapi
dengan fitur gamification serta Terhubung ke media sosial. Beberapa contoh
aplikasi smartphone di kategori ini diantaranya:
Aplikasi pendukung olahraga, seperti Endomondo dan
Pear Training Intelligence. Diantaranya memanfaatkan fitur GPS dan pengukur
denyut nadi.
Aplikasi edukasi untuk menghentikan kebiasaan
merokok, seperti SmokeFree dan quitSTART
Aplikasi penghitung kalori untuk membantu program
diet, seperti MyFitnessPal dan Lose It!
Aplikasi edukasi untuk perawatan gigi, seperti CAESY
dan DDS GP dan lainnya.
Selain itu juga terdapat wearable devices untuk
mendukung olahraga seperti FitBit dan Jawbone.
ØDiagnostic, communication and training for healthcare
workers
Pengaplikasian teknologi mobile
ini digunakan untuk menyediakan dukungan untuk tenaga layanan kesehatan dalam
mendiagosis dan merawat pasien. Contoh aplikasi smartphone untuk mendukung
tenaga layanan kesehatan adalah MedScape dan Prognosis : Your Diagnosis. Selain
itu juga dapat diterapkan untuk telemedicine, dimana pasien diperiksa secara
jarak jauh. Contoh aplikasinya adalah MDLIVE dan eVisit.
ØDisease surveillance, remote data collection, and
epidemic outbreak tracking
Pengaplikasian dalam bidang ini
memanfaatkan perangkat mobile dalam mengirim data secara cepat, murah, dan
relatif efisien. Data yang meliputi lokasi dan tingkat penyakit dapat membantu
pemerintah selaku penentu kebijakan atau organisasi lain untuk memprediksi
outbreak dan mengetahui kebutuhan penempatan sumber daya medis.
Contoh
penerapannya adalah:
·Coconut Surveillance, sistem surveillance malaria di
Zanzibar
·Sistem surveillance nutrisi di Malawi
·Colorimetrix, aplikasi pelaporan konsentrasi air
·Treatment support and medication compliance for
patients
Pengaplikasian ini bertujuan
untuk mendukung keberlanjutan perawatan pasien seperti untuk men-track kondisi
pasien, pengingat untuk minum obat, dan penjadwalan perawatan. Penerapannya
biasanya dilakukan melalui SMS atau dengan aplikasi smartphone. Contoh aplikasi
smartphone diantaranya:
·Aplikasi pendukung perawatan penderita kanker,
seperti My Cancer Manager
·Aplikasi pendukung manajemen pasien diabetes,
seperti OnTrack Diabetes dan BlueStar
·Aplikasi pendukung perawatan kesehatan mental,
seperti IntelliCare dan TalkSpace
·Aplikasi pendukung penderita insomnia, seperti Pzizz
dan Relax Melodies: Sleep & Yoga
·dan lain-lain
Salah satu contoh produk dari
kesehatan pada mobile terbaru daru adalah teknologi lensa kontak. Tentu saja,
lensa kontak ini bukanlah lensa kontak biasa. Selain berguna sebagai alat bantu
pengelihatan seperti pada umumnya, lensa kontak ini juga berguna untuk mengukur
kadar gula darah dalam tubuh Anda.
Teknologi di bidang kesehatan sangatlah membantu
para tenaga medis maupun Kesehatan Masyarakat yang bergerak di bidang ini untuk
melakukan pekerjaan mereka. Mereka bisa dengan cepat menangani para pasien,
bisa mendiaknosis penyakit yang mereka derita, dan kemungkinan salah diagnosisi
yang mungkin sudah sering terjadi di dalam bidang kedokteran yang memakan
banyak jiwa bisa berkurang. Pemanfaatan Teknologi Informasi ini semakin
mendukung peningkatan kualitas kerja di bidang Kesehatan Maupun Kedokteran.
Memberikan banyak efek positif dalam kehidupan dan cenderung di gunakan sebagai
pemudah dalam penanganan pasien. Disini peran para ilmuwan yang mengembangkan
Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan sangat di perlukan untuk
mengembangkan kembali teknologi-teknologi yang sudah ada itu agar semakin
meningkatkan kualitas kerja di bidang Kesehatan. Karena semakin canggihnya
teknologi yang ada maka akan semakin mudah kita mendapatkan pelayanan dengan
kualitas yang baik.
Manfaatan
Teknologi Informasi di Dunia Pendidikan Indonesia
Era digitalisasi tentunya menjadi
peluang yang sangat bagus untuk banyak sektor. Peluang disini tidak hanya bicara
mengenai perkembangan ataupun lebih mengarah ke modernisasi belaka. Tapi dengan
adanya digitalisasi tentunya bisa memberikan kita banyak manfaat untuk
mempermudah pekerjaan. Hal ini bisa kita katakan digitalisasi di dunia
pendidikan sendiri menjadi peran penting untuk menunjang proses belajar
mengajar di sekolah dan dimanapun kita berada.
Dalam proses belajar mengajar,
dengan adanya digitalisasi tentunya mengajarkan semua pihak yang terlibat dapat
dengan mudah untuk belajar. Menggunakan teknologi tentunya akan mempermudah
siswa berinteraksi dengan guru. Hal ini bisa dari segi komunikasi hingga ke
proses bagaimana sistem pendidikan layak digunakan dengan teknologi informasi.
Siswa akan lebih semakin kitis
mengenal teknologi sejak dini, hal ini yang menyebabkan perlu adanya
pertimbangan guru saat mengajar. Ada banyak metode yang sering digunakan
sekolah untuk bisa memanfaakan teknologi informasi mulaid dari bentuk teks,
gambar, dan video. Tentunya konten-konten edukatif tersebut akan lebih menarik
minat belajar disekolah. Salah satu contoh adalah penggunaan Google apps for
Education yang bisa berkolaborasi, realtime, dan mempermudah proses belajar
mengajar secara offline maupun online.
Selain itu, pemanfaatan website
yang digunakan oleh sekolah dapat membantu proses administratif dengan cepat.
Seperti contoh yang bisa kita ketahui bisa dimanfaatkan untuk menggunakan
sistem absen yang menggunakan digital. hal ini tentunya akan membantu sekolah
agar proses lebih cepat, laporan lebih cepat, hingga menghasilkan kesimpulan
yang lebih cepat nantinya.
Proses administrasi dengan
menggunakna teknologi juga terbilang sangat bagus, dari Google for Education
menyediakan email sekolah unlimited, hingga penyimpanan unlimited untuk
pengguna sekolah sehingga akan mempermudah proses administrasi tanpa harus
menggunakan banyak kertas sekaligus.
Manfaatan
teknolgi informasi binis di dunia pajank
Perkembangan dunia teknologi
informasi belakangan ini semakin mempermudah manusia dalam bekerja. Banyak
proses pekerjaan yang tadinya ribet dan memakan waktu menjadi semakin simple
dan cepat selesai dengan bantuan teknologi informasi. Tak hanya perusahaan
swasta, instansi pemerintah pun sebagian besar sudah memanfaatkan teknologi
tersebut.
Direktorat Jenderal (Ditjen)
Pajak mungkin salah satu pelopor penggunaan teknologi informasi. Saya masih
ingat, di awal saya masuk bekerja pada akhir 1997, masing-masing ruangan telah
dilengkapi minimal dua dumb terminal yang terhubung ke server masing-masing
kantor dan menggunakan Sistem Informasi Perpajakan (SIP). Setiap ruangan juga
dilengkapi dengan sebuah stand alone komputer rakitan dan telah dilengkapi
dengan sistem operasi Windows 3.1. Rasanya kebutuhan kerja saat itu masih dapat
terpenuhi dengan tiga komputer di masing-masing ruangan tersebut.
Kebutuhan akan teknologi infomasi
semakin berkembang. Terlebih ketika Ditjen Pajak gencar melakukan reformasi
perpajakan di awal 2002. Ditjen Pajak mulai memperkenalkan Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar (Large Tax Office, KPP LTO) dengan menggunakan sistem
informasi tersendiri. Dipandang sukses, Ditjen Pajak kemudian memperkenalkan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya di beberapa kota besar. Sistem Informasi
yang digunakan pun mencoba menduplikasi sistem yang digunakan di KPP LTO.
Modul-modul Sistem Informasi KPP LTO dimodifikasi dan dsesuaikan dengan
kebutuhan KPP Madya.
Kemudian, di 2005 Ditjen Pajak
juga memperkenalkan KPP Pratama— dengan KPP Pratama Jakarta Gambir Dua sebagi
piloting-nya— bersamaan dengan berdirinya KPP Madya, sebagai pilot project modernisasi
KPP. Sistem informasi juga mulai dibenahi dengan memperkenalkan Sistem
Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP). Namun demikian, proses transisi
dan migrasi data ternyata tidak segampang membalikkan tangan. Proses
berdarah-darah dilalui oleh para punggawa teknologi informasi DJP.
Penerapan SIDJP pun tak semulus
yang dibayangkan. Hal ini terjadi ketika pengembangan SIDJP tak lagi
mendapatkan dukungan dari vendor aplikasi yang ditunjuk. Sementara di sisi
lain, proses bisnis di internal Ditjen Pajak terus berkembang menuju
kesempurnaan. Kreatifitas yang tinggi dari para petugas di lapangan pun
kemudian melahirkan sistem altenatif yang menggunakan database SIP yang disebut
SIPMOD (SIP Modifikasi).
Jalan panjang yang dilalui SIDJP
pun perlahan tapi pasti mulai menampakkan hasil. Keluhan pengguna sistem juga
mulai berkurang. Tak terasa satu dekade pun telah terlewati. SIDJP menjadi
tulang punggung sistem administrasi perpajakan Indonesia.
Perkembangan dunia usaha di
Indonesia dan penetrasi aparat perpajakan di dunia bisnis menyebabkan semakin
banyak wajib pajak yang terdaftar di Ditjen Pajak. Ditambah lagi berbagai
inovasi layanan berbasis eletronik yang diperkenalkan untuk memfasilitasi wajib
pajak sehingga makin mudah melakukan kewajiban perpajakannya, seperti eFiling,
eFaktur dan terakhir eBukPot. Otomatis, data yang mesti ditangani oleh SIDJP
pun semakin banyak.
Beragam inovasi yang dilakukan
oleh Ditjen Pajak di bidang teknologi informasi membuat Ditjen Pajak didapuk
sebagai salah satu penerima penghargaan “100 CIO Award” dari CIO.com.
Sebelumnya, Pejabat Ditjen Pajak dinobatkan sebagai Chief Information Officer
(CIO) terbaik Indonesia 2015 versi Majalah SWA.
Terlihat wah sepertinya, namun di
sisi internal Ditjen Pajak, beragam inovasi itu berarti semakin banyak data
yang mesti dikelola. Data yang dikelola Ditjen Pajak diperkirakan telah
melebihi dua miliar record.
Hal ini kemudian berubah menjadi
“problem” yang mesti segera diatasi oleh Ditjen Pajak. Teknologi sistem
informasi yang dipergunakan oleh SIDJP sudah mulai usang. Sehingga harus
diakui, kemampuan SIDJP dalam memenuhi kebutuhan penggunanya semakin menurun.
Ironisnya, ketika Ditjen Pajak
berusaha untuk meningkatkan kapasitas perangkat keras peladen, ternyata sisi
perangkat lunak sudah tidak mendukung lagi. Sehingga, salah satu punggawa
teknologi informasi Ditjen Pajak sempat berseloroh bahwa peladen dengan teknologi
sekarang ketika akan diinstall SIDJP, peladen tersebut mesti di “downgrade”
dulu teknologinya, baru dapat dilakukan instalasi.
Kondisi terkini di lapangan pun
telah banyak didengar oleh pejabat berwenang di Ditjen Pajak. Beragam inovasi
terus dikembangkan untuk menyiasati kondisi tersebut. Teknologi terkini Big
Data pun mulai diperkenalkan di lingkungan Ditjen Pajak di 2015. Perubahan
infrastruktur sistem informasi pun mulai dirancang. Ditjen Pajak pun mulai
membuka diri terhadap penawaran beberapa perusahaan teknologi informasi tentang
sistem administrasi perpajakan.
Tak dapat dimungkiri, teknologi
informasi masih dirasa mahal bagi sebagian kalangan. Diperkirakan dana yang
dibutuhkan untuk melakukan perubahan besar-besaran teknologi informasi Ditjen
Pajak akan membutuhkan dana sebesar Rp 1,5 Triliun. Bukan jumlah sedikit, namun
melihat manfaat yang akan didapat, rasanya hasilnya akan sebanding. Sebagai
gambaran saja, Ditjen Pajak tahun 2017 ditargetkan menghimpun penerimaan negara
sebanyak Rp1.307 triliun.
Saat ini reformasi di bidang
perpajakan telah digulirkan kembali. Menteri Keuangan sebagai induk Ditjen
Pajak telah menyetujui jalannya reformasi tersebut melalui Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 885/KMK.03/2016 tentang Pembentukan Tim Reformasi Perpajakan
pada tanggal 9 Desember 2016. Salah satu titik pembenahan yang akan dilakukan
adalah teknologi informasi dan basis data.
Proses ke arah itu sedang dan
terus berjalan. Namun sayangnya, apabila Sistem teknologi informasi Ditjen
Pajak ini diibaratkan sebagai “Pesawat Terbang”, mesin pesawat tersebut telah
aus dan musti turun mesin. Apa lacur, Ditjen Pajak tidak punya “kemewahan” agar
dapat memerintahkan pesawat tersebut kembali ke hanggar dan melakukan proses
overhaul di sana. Pesawat tetap harus terbang sembari melakukan proses turun
mesin.
Kendala tersebut bukan
satu-satunya rintangan yang harus diatasi. Sebut saja proses pengadaan
misalnya. Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan dan sikap kehati-hatian yang
harus dijunjung tinggi, Ditjen Pajak tak dapat berjalan sendiri. Bercermin dari
Kasus eKTP, dikhawatirkan akan banyak pihak yang bermain dan berusaha
mengumpulkan rente dari proses pengadaan tersebut. Tentu, agar dapat berjalan
mulus dan terbebas dari politisasi dan kriminalisasi maupun penyelewengan
dibutuhkan dukungan dan kawalan dari pemimpin negeri.
Melihat seriusnya masalah
pembenahan di sistem teknologi informasi tersebut, memang selayaknya Ditjen
Pajak memerlukan banyak dukungan.
Akhirnya, penulis berkesimpulan bahwa Sistem Administrasi Perpajakan yang
didukung dengan teknologi informasi terkini diperlukan oleh Ditjen Pajak agar
dapat memenuhi kebutuhan pemangku kepentingannya, utamanya dalam mengumpulkan
pundi-pundi penerimaan negara guna membiayai pembangunan negeri.
PERUSAHAAN –
PERUSAHAAN STARUP DI INDONESIA
Pengertian startup adalah sebuah
perusahaan yang baru saja di bangun atau dalam masa rintisan, namun tidak
berlaku untuk semua bidang usaha, istilah starup ini lebih sering di
katagorikan untuk perusahaan dalam bidang teknologi dan informasi yang
berkembang di dunia internet. Di Indonesia sendiri karena perkembangan dunia
internet yang sedang pesat-pesatnya, membuat bisnis startup ini semakin banyak
bermunculan. Menurut beberapa sumber bahkan jumlah startup lokal saat ini sudah
mencapai ribuan, dan tentunya setiap saat masih akan terus bertambah.Dengan
begitu, tentunya tidak menutup kemungkinan jika kedepan akan bermunculan juga
startup-startup sukses lainnya karena di dorong dengan semakin populernya dunia
maya di masyarakat kita sekarang ini.
Contoh Startup -
Startup Lokal yang berhasil sukses, antara lain yaitu :
oTiket.com
Tiket.com adalah sebuah startup yang menawarkan jasa
pembelian reservasi tiket secara online dengan mudah. Didirikan pada tahun 2011
kini tiket.com mulai berencana mengembangkan bisnisnya hingga keluar Indonesia.
Diantaranya Hongkong, Australia, China dan Malaysia kawasan yang akan menjadi
sasaran memperluas cakupan pemasarannya.
oBukalapak
Bukalapak saat ini menjadi salah satu situs jual
beli terbesar di Indonesia, didirikan oleh Achmad Zaky yang berasal dari sragen
Jawa Timur.
Salah satu layanan yang membuat startup ini di sukai
adalah adanya sistim pembayaran yang aman dalam bertransaksi, dimana pembayaran
dari pembeli tidak akan langsung di terima penjual, melainkan di tampung
sementara di bukalapak, setelah barang di terima dengan baik, barulah penjual
bisa melakukan pencairan.
oGojek
Tidak perlu diragukan, pastinya pembaca semua sudah
mengetahui startup yang satu ini. Go-Jek adalah salah satu startup Indonesia
yang pertumbuhannya paling cepat dan paling populer. Bidang utamanya bergerak
di bisnis transportasi dan jasa kurir.
oaCommerce
aCommerce adalah contoh yang tepat untuk sebuah
startup yang berpotensi kuat mencapai nilai investasi sembilan digit dollar.
Perusahaan ini sendiri sepertinya sudah bisa dibilang sebagai jagoan di bidang
logistik e-commerce dan pengadaan. Terbukti dengan keberhasilan mereka menggaet
klien besar seperti contohnya Lippo Group, MatahariMall, dan Sinar Mas.
aCommerce juga mencetak rekor pendanaan seri A terbesar di Indonesia, dengan
nominal $10,7 juta (sekitar Rp144,4 miliar), tahun lalu.
oHappyFresh
Rekor yang dicetak aCommerce tahun lalu ternyata
tidak bertahan lama, aplikasi delivery bahan makanan HappyFresh berhasil
memecahkannya pada September 2015 dengan mencatat pendanaan seri A sebesar $12
juta (sekitar Rp161,9 miliar) dari grup investor yang dipimpin oleh Vertex
Ventures dan Sinar Mas Digital Ventures.
HappyFresh mirip dengan layanan Instacart untuk
kawasan Asia Tenggara. Perusahaan ini menganut sistem aset rendah, dalam artian
bahwa mereka tidak memiliki gudang ataupun pusat pengerjaan; mereka hanya mempekerjakan
para pengantar dan mereka yang akan berbelanja di berbagai supermarket.
Para pekerja inilah yang kemudian mengurus pesanan
belanja hingga sampai ke tangan pemesan. Perusahaan yang bermula di Jakarta dan
Kuala Lumpur ini baru saja melebarkan sayap ke Bangkok, dan akan segera
berekspansi ke Taipei.
oYesBoss
YesBoss adalah layanan asisten pribadi berbasis SMS
yang baru-baru ini mendapatkan pendanaan dari 500 startup, Convergence
Ventures, dan IMJ Investment Partners. Mereka yang sibuk atau malas bergerak
sangat cocok dengan layanan ini karena rasanya seperti memiliki asisten pribadi
yang dapat melakukan berbagai hal.
Bulan Maret lalu, Magic — layanan yang mirip dengan
YesBoss di Amerika — dilaporkan mendapat $12 juta atau Rp161,9 milyar dari
Sequoia Capital dengan valuasi perusahaan sebesar $40 juta (Rp540,5 milyar).
YesBoss adalah salah satu contoh menarik mengenai
startup yang sudah berada di tepi “jurang”. Mereka berhasil memenangkan banyak
hati para pengguna awal, tapi masih banyak tantangan ke depan.
Masalah yang dihadapi adalah skalabilitas (yang
menurut mereka dapat diatasi oleh AI berbahasa Indonesia), kompetisi dari
HaloDiana milik Ryan Gondokusumo, dan pertanyaan penting mengenai apakah model
bisnis seperti ini akan bisa berkembang dan diminati oleh pengguna mainstream.
Jika dikelola dengan benar, YesBoss bisa menjadi
sangat besar. Tapi, di tahap yang masih awal ini, kesalahan bisa berakibat
fatal.
oeFishery
eFishery adalah penyedia solusi teknologi untuk
pengelolaan kolam ikan komersil. Produk mereka adalah alat pemberi makan
otomatis yang dapat dipasang di kolam dan bisa mendeteksi tingkat nafsu makan
ikan-ikan untuk kemudian mengeluarkan makanan secara otomatis.
Sebagai startup yang bergerak di ranah Internet of
Things untuk pengembang biakan ikan dan udang, eFishery mengklaim produknya
sebagai solusi terhadap salah satu masalah terberat dalam bisnis ternak ikan.
Menurut eFishery, proses pemberian makan para ikan mengambil sekitar 50 hingga
80 persen dari total biaya bisnis.
Perusahaan ini baru saja mendapatkan pendanaan
pra-seri A dari Aqua-Spark, sebuah perusahaan investasi akuakultur dari
Belanda, dan perusahaan pendanaan lokal Ideosource. Seperti beberapa startup
yang telah disebutkan sebelumnya, eFishery juga merupakan konsep baru yang
masih perlu membuktikan diri apakah bisa sukses di pasar umum.
Namun, melihat kompetisi yang masih minim di Asia
Tenggara, eFishery sepertinya akan bisa wilayah ini dengan relatif nyaman.
Co-founder dan CEO Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy mengatakan bahwa startup-nya
akan mengguncang pasar global yang bernilai milyaran dollar.
oJualo
Jualo adalah salah satu situs iklan yang bekerja
keras untuk berhasil di Indonesia. Mereka berhadapan langsung dengan OLX
Indonesia yang sudah lebih dulu dominan. Meskipun begitu, Jualo memulai dengan
cukup baik; traffic situs mereka senantiasa meningkat hingga mencapai lebih
dari dua juta pengunjung di bulan kemarin, dan mendapat pendanaan dari Mountain
Kejora dan alpha JWC Ventures.
Founder dan CEO, Chaim Fetter, juga bekerja keras
untuk Jualo. Fetter mengklaim bahwa situsnya telah memiliki ratusan ribu pengguna
dengan nilai transaksi $100 juta (sekitar Rp1,35 triliun) beberapa bulan
sebelum memperoleh pendanaan. Sewaktu masih kecil dan tinggal di Belanda,
Fetter terbiasa membuat produk-produk e-commerce.
Kini, di Indonesia ia sangat berkomitmen, terbukti
dengan proyek lain yang ia pegang yaitu Peduli Anak Foundation di Indonesia
Timur. Organisasi non-profit ini berlokasi di dekat Mataram dan menyediakan
tempat tinggal, layanan kesehatan, serta fasilitas pendidikan bagi anak-anak
tidak mampu. Dengan Jualo yang kini tengah berada di tepi “jurang”, menarik
untuk dilihat apakah mereka dapat melompat dan sukses.
oFabelio
Fabelio adalah salah satu startup dalam daftar ini
yang menarik perhatian kami sejak awal kemunculannya. Didirikan oleh
entrepreneur lokal Christian Sutardi – yang sebelumnya pernah berafiliasi
dengan Hill Ventures dan Rocket Internet – Fabelio mengincar pasar e-commerce lokal
untuk komoditas furnitur.
500 startup dan investor lain telah mendukungnya
pada bulan Juli lalu dengan memberikan pendanaan kepada Christian. Salah satu
kompetitor Fabelio adalah Livaza yang juga telah mendapat pendanaan dari East
Ventures 1. Livaza sendiri baru-baru ini mengalami pergantian kepemimpinan
dengan masuknya Eddy Ng, pemain baru di dunia startup, yang menggantikan
founder dan CEO lama William Budiharsono.
Satu hal yang pasti, pasar e-commerce untuk furnitur
masih sangat terbuka di Indonesia. Pasar ini terlihat menggiurkan dengan
berkembangnya kelas menengah yang mulai banyak mencari-cari meja kerja ataupun
meja makan. Perusahaan riset ritel Conlumino memprediksikan bahwa pasar
furnitur di Indonesia akan mencapai nilai $5.5 miliar (sekitar Rp67 triliun) di
2018. Investor tahap menengah dan akhir berpeluang bagus jika terus memantau
Fabelio.
oHijUp
Toko online khusus busana muslim di Indonesia,
HijUp, sepertinya cukup pesat berkembang dibandingkan yang lain. Pada 2015,
mereka berhasil mendapat pendanaan dari dua ronde yang berbeda, salah satunya
memberikan pendanaan lebih dari $1 juta (sekitar Rp13,5 milyar).
HijUp menyediakan lebih dari 200 toko busana muslim,
dan mengklaim bahwa dalam waktu dekat akan berekspansi secara global. Beberapa
kompetitor mereka di antaranya adalah Hijabenka dan Saqina.
Busana muslim diprediksi akan mengambil 11,2 persen
dari total belanja fashion global dalam tiga tahun ke depan menurut laporan
dari Thompson Reuters dan Bidang Perdagangan dan Industri Dubai. Beberapa tahun
terakhir ini, kaum muslim menghabiskan $224 miliar (sekitar Rp3.021 triliun)
untuk urusan busana. Hal tersebut menjadikan HijUp sebagai peluang besar yang
dinantikan para investor.
oKudo
Kudo merupakan peluang menarik untuk ecommerce yang
menjembatani antara dunia online dan offline di Indonesia. Pada awalnya,
startup ini membangun beberapa mesin dan menempatkannya di mall dan area publik
lainnya. Orang-orang dapat memakainya untuk membeli produk ecommerce.
Tujuan mereka adalah untuk mengenalkan e-commerce
kepada siapapun yang belum pernah mencobanya. Kini, perusahaan ini mulai
menggunakan pendekatan kemanusiaan, dengan mempekerjakan para agen yang
bertugas memandu para pengguna yang baru pertama kali mencoba layanan ini .
Kudo memiliki sejumlah investor di Indonesia, ada
beberapa VC dan juga Emtek Group – salah satu perusahaan media terbesar di
Indonesia. Sektor e-commerce menjadi salah satu topik paling hangat di Asia
Tenggara. Namun, untuk mencapai potensinya, startup perlu mengedukasi para
calon penggunanya. Kudo sebenarnya secara ideal berposisi sebagai pembawa para
pengguna kepada dunia belanja online.
oZeemi.tv
Zeemi.tv adalah salah satu startup yang menyasar
perilaku sosial orang Indonesia yang unik. Situs ini menyediakan layanan
live-streaming yang ramah keluarga, dan memungkinkan semua orang dapat
menampilkan karyanya secara online, mendapatkan hadiah atas karyanya, dan
mengambil hadiah tersebut dalam bentuk uang tunai.
Founder dan CEO Tom Damek adalah mantan CEO Lazada
Indonesia, yang mana tentunya sudah menguasai situasi di pasar lokal ini.
Perusahaan pendanaan dari Jepang, DeNa, belum lama ini mendanai Zeemi sebesar $1
juta (sekitar Rp13,5 miliar).
Startup ini berhasil menggaet lebih dari dua juta
pengunjung di situsnya dalam beberapa bulan terakhir. Dibandingkan dengan
kompetitor lokalnya yang didukung oleh Baidu, CliponYu, menggunakan video DJ
seksi dan sudah memiliki lebih dari 26 juta pengunjung per bulan, Zeemi lebih
memilih strategi perlahan tapi pasti. CliponYu jelas menyasar pengguna muda
yang kesepian dan betah berjam-jam di depan komputer, sementara Zeemi
berpotensi menggaet pasar yang lebih besar jika dikelola dengan benar.
oBridestory
Bridestory adalah startup yang sadar bahwa
pernikahan adalah ladang bisnis yang kebal terhadap resesi. Orang-orang di Asia
akan selalu menikah tanpa terlalu menghiraukan kondisi ekonomi yang ada.
Mungkin ini salah satu sebabnya Rocket Internet
menyimpang dari kecenderungan mereka untuk selalu menciptakan startup-nya
sendiri dan mulai memberikan pendanaan kepada Bridestory dalam ronde seri A
mereka senilai tujuh digit pada Maret lalu.
Sejak saat itu, Bridestory terus tumbuh, kini mereka
bekerja sama dengan MediaCorp dari Singapura untuk berekspansi ke negara Asia
Tenggara lainnya. Penggunanya bulan lalu mencapai 410.000 orang, dan mereka
mengklaim memiliki 10.000 vendor.
Social Plugin