MENGENAL TIPE DATA PADA PEMEROGRAMAN ADRUINO IDE - (PART 3)


 

Setelah mendalami fungsi Void, Void Setup, Void Loop dan Serial Monitor pada artikel sebelumnya, kali ini kita akan mempelajari tentang ARDUINO IDE Delay, Delay Status dan Basic Commands. Bagi  yang belum mengetahui apa itu ARDUINO IDE, Arduino dan Mikrokontroler, silahkan membaca artikel sebelumnya terlebih dahulu  karena ada baiknya  mempelajari platform dan dasar-dasarnya. Ok langsung saja ke intinya, kali ini kita akan belajar tentang delay, pin state dan perintah dasar.


Delay

Delay merupakan kode pada ARDUINO IDE yang bertugas memberikan penundaan pada perintah sebelumnya dan selanjutnya. Penundaan digunakan jika Anda ingin memberikan waktu tunda pada perintah khusus tertentu ketika Anda memberikan perintah input dan output. Penundaannya menggunakan satuan waktu ms (milidetik) atau 1/1000 detik. Artinya, jika ingin  jeda 1 (satu) detik, masukkan 1000. Contoh penulisannya adalah:

digitalWrite(led1Pin, HIGH); //memberri tegangan positif pada led pin 1 (hidup)

delay(500); //memberikan jeda waktu untuk program selanjutnya selama 1/2 detik

digitalWrite(led1Pin, LOW); //memberi tegangan negatif pada led pin 1 (mati)

delay(500); //memberikan jeda waktu untuk program selanjutnya selama 1/2 detik


Delay juga bisa menggunakan satuan waktu Amerika (mikrodetik), yaitu 1/1000 detik. Artinya, jika ingin memberikan penundaan (pause) selama 1 (satu) detik, tulislah menjadi 1000. Fungsi DelayMicroseconds sama persis dengan delay (ms), hanya saja memilih jenis penulisan tertentu. program memerlukan penundaan mikrodetik ini untuk digunakan. Contoh penulisannya adalah:

digitalWrite(led1Pin, HIGH); //memberri tegangan positif pada led pin 1 (hidup)

delayMicroseconds(500); //memberikan jeda waktu untuk program selanjutnya selama 1/2 detik

digitalWrite(led1Pin, LOW); //memberi tegangan negatif pada led pin 1 (mati)

delayMicroseconds(500); //memberikan jeda waktu untuk program selanjutnya selama 1/2 detik


Pin Mode

Pin mode merupakan kode pada ARDUINO IDE yang harus menyediakan mode pin tertentu sesuai yang kita inginkan. Pilihan yang ditentukan adalah input dan output (untuk menentukan  pin sebagai pin input atau pin output). Mode pin sangat penting bila digunakan di ARDUINO IDE pada saat program yang kita buat mencapai daya sedang atau tinggi, karena jika tidak menggunakan mode PIN maka penetapan pin akan salah. Contoh penulisannya adalah:

int led1Pin = 2; //menentukan variabel led1Pin pada Integer dan pin 2

int sensor1 = 3; //menentukan variabel sensor1 pada Integer dan pin 3

void setup() {

  pinMode(led1Pin, OUTPUT); // menentukan pin mode output untuk led1Pin

  pinMode(sensor1, INPUT); //menentukan pin mode input untuk sensor1

}


Pemberian Perintah Dasar

Pada ARDUINO IDE, instruksi harus jelas untuk setiap  jenis  data yang digunakan, yaitu. data analog dan digital. Jika Anda menggunakan input atau output analog, Anda harus menggunakan  perintah analog, dan jika Anda menggunakan input atau output digital, Anda harus menggunakan  perintah digital. Beberapa perintah dasar yang dapat diberikan pada ARDUINO IDE yaitu:


analogRead()

analogRead() Digunakan untuk mengeluarkan perintah untuk membaca setiap data input analog. Misalnya membaca sensor  menggunakan data analog, membaca input PWM dari potensiometer, dll. Contoh penulisannya adalah:

const int analogSensorPin = A0; // menentukan pin pada A0;

int sensorvalue = 0; //menentukan nilai sensorValue pada 0

void setup() {

  pinMode(analogSensorPin, INPUT); //menentukan pin mode 

}

void loop() {

  sensorValue = analogRead(analogSensorPin); //membaca analogSensorPin sebagai nilai sensorValue

}


analogWrite()

Fungsi analogWrite() digunakan untuk mengeluarkan perintah untuk menentukan nilai tertentu pada output analog. Contohnya seperti pengaturan PWM, pengaturan volume, pengaturan resistansi, dll. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

const int analogSensorPin = A0; // menentukan pin pada A0

const int analogOutput = 3; // menentukan pin pada 3

int sensorvalue = 0; //menentukan nilai sensorValue pada 0

int lightLevel = 0; //menentukan nilai lightLevel pada 0

void setup() {

  pinMode(analogSensorPin, INPUT); //menentukan pin mode 

  pinMode(analogOutput, OUTPUT); //menentukan pin mode

}

void loop() {

  sensorValue = analogRead(analogSensorPin); //membaca analogSensorPin sebagai nilai sensorValue

  analogOutput = analogWrite(lightLevel); // memberikan nilai pada lightLevel yang akan dikeluarkan oleh analogOutput

}


digitalRead()

DigitalRead() digunakan untuk mengeluarkan perintah untuk membaca  data input digital apa pun. Contohnya termasuk membaca data dari sensor digital, membaca data dari saklar digital, membaca data dari tombol, dll. Contoh penulisannya adalah:

const int digitalSensorPin = 2; //menentukan pin pada pin 2

int sensor = 0; //menentukan nilai sensor pada 0

void setup() {

  pinMode(digitalSensorPin, INPUT); //menentukan pin mode

}

void loop() {

  sensor = digitalRead(digitalSensorPin); //membaca nilai sensor dari digitalSensorPin

}


digitalWrite()

DigitalWrite() digunakan untuk memerintahkan output digital ke nilai positif /1 (HIGH) atau nilai negatif /0 (HIGH). Contohnya seperti menyalakan LED, memberikan tegangan pada komponen tertentu, mentransmisikan sinyal digital, dan lain-lain. Contoh penulisannya adalah:

int led1Pin = 2; //menentukan pin pada pin 2 dan tipe variabel pada Integer

void setup() {

  pinMode(led1Pin, OUTPUT); // menentukan pin mode

}

void loop() {

  digitalWrite(led1Pin, HIGH); //memberri tegangan positif pada led pin 1 (hidup)

  delay(500); //memberikan jeda waktu untuk program selanjutnya selama 1/2 detik

  digitalWrite(led1Pin, LOW); //memberi tegangan negatif pada led pin 1 (mati)

  delay(500); //memberikan jeda waktu untuk program selanjutnya selama 1/2 detik

}